CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 30 Maret 2012

Sadako Sasaki



          Sadako Sasaki (佐々木 禎子 Sasaki Sadako , 7 Januari 1943 - 25 Oktober 1955 adalah gadis Jepang yang masih berumur dua tahun ketika bom atom dijatuhkan tanggal 6 Agustus 1945, di dekat rumahnya di sekitar jembatan Misasa, Hiroshima , Jepang . Sadako dikenang akan kisahnya yang mencoba melipat seribu bangau kertas (千羽鶴 Senbazuru ) menjelang kematiannya .

Pada saat bom atom dijatuhkan , Sadako sedang berada di rumahnya . Bulan November 1954 , telinga bagian belakang & lehernya mulai membengkak . Bercak ungu mulai bermunculan di kakinya pada awal tahun 1955 , dia di diagnosa telah mengalami Leukemia yang merupakan dampak dari radiasi nuklir bom atom .  Ia mulai dirawat di rumah sakit pada tanggal 21 Februari 1955, dan dinyatakan bahwa ia hanya punya sisa hidup—paling lama—sekitar setahun.
          Tanggal 3 Agustus 1955, sahabat Sadako, Chizuko Hamamoto datang menjenguknya ke rumah sakit. Chizuko memotong secarik kertas emas agar berbentuk persegi dan melipatnya menjadiburung bangau kertas , berdasarkan suatu cerita kuno dari Jepang bahwa siapapun yang melipat seribu bangau kertas maka permohonannya akan dikabulkan oleh para dewa . Sadako merasa tak mampu mencapai jumlah 1.000, sehingga ia hanya mampu melipat sampai 644 sebelum meninggal, dan teman-temannya melanjutkan usahanya sampai genap berjumlah 1.000 lalu mereka menguburkan semuanya bersama Sadako.
Sadako kekurangan kertas meskipun punya banyak waktu luang selama di rumah sakit. Ia menggunakan kertas obat atau kertas apapun yang didapatkannya, termasuk ke kamar pasien lainnya untuk meminta kertas dari bingkisan para pembesuk. Chizuko juga membawa kertas dari sekolah untuk digunakan oleh Sadako.
           Selama dirawat di rumah sakit, kondisinya semakin memburuk. Sekitar pertengahan Oktober, kakinya membengkak dan berubah warna menjadi ungu. Setelah keluarganya memaksanya untuk makan, Sadako meminta nasi yang dicampur teh dan berkata "rasanya enak" yang merupakan kata-kata terakhirnya. Dengan keluarga di sekelilingnya, Sadako meninggal di pagi hari tanggal 25 Oktober 1955 pada  usia 12 tahun .
Patung Sasaki di Hiroshima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 30 Maret 2012

Sadako Sasaki

Hi , there ! ✿ ⓕⓛⓞⓡⓐ ⓢⓗⓘⓜⓘⓩⓤ ✿ was here @ 22.47


          Sadako Sasaki (佐々木 禎子 Sasaki Sadako , 7 Januari 1943 - 25 Oktober 1955 adalah gadis Jepang yang masih berumur dua tahun ketika bom atom dijatuhkan tanggal 6 Agustus 1945, di dekat rumahnya di sekitar jembatan Misasa, Hiroshima , Jepang . Sadako dikenang akan kisahnya yang mencoba melipat seribu bangau kertas (千羽鶴 Senbazuru ) menjelang kematiannya .

Pada saat bom atom dijatuhkan , Sadako sedang berada di rumahnya . Bulan November 1954 , telinga bagian belakang & lehernya mulai membengkak . Bercak ungu mulai bermunculan di kakinya pada awal tahun 1955 , dia di diagnosa telah mengalami Leukemia yang merupakan dampak dari radiasi nuklir bom atom .  Ia mulai dirawat di rumah sakit pada tanggal 21 Februari 1955, dan dinyatakan bahwa ia hanya punya sisa hidup—paling lama—sekitar setahun.
          Tanggal 3 Agustus 1955, sahabat Sadako, Chizuko Hamamoto datang menjenguknya ke rumah sakit. Chizuko memotong secarik kertas emas agar berbentuk persegi dan melipatnya menjadiburung bangau kertas , berdasarkan suatu cerita kuno dari Jepang bahwa siapapun yang melipat seribu bangau kertas maka permohonannya akan dikabulkan oleh para dewa . Sadako merasa tak mampu mencapai jumlah 1.000, sehingga ia hanya mampu melipat sampai 644 sebelum meninggal, dan teman-temannya melanjutkan usahanya sampai genap berjumlah 1.000 lalu mereka menguburkan semuanya bersama Sadako.
Sadako kekurangan kertas meskipun punya banyak waktu luang selama di rumah sakit. Ia menggunakan kertas obat atau kertas apapun yang didapatkannya, termasuk ke kamar pasien lainnya untuk meminta kertas dari bingkisan para pembesuk. Chizuko juga membawa kertas dari sekolah untuk digunakan oleh Sadako.
           Selama dirawat di rumah sakit, kondisinya semakin memburuk. Sekitar pertengahan Oktober, kakinya membengkak dan berubah warna menjadi ungu. Setelah keluarganya memaksanya untuk makan, Sadako meminta nasi yang dicampur teh dan berkata "rasanya enak" yang merupakan kata-kata terakhirnya. Dengan keluarga di sekelilingnya, Sadako meninggal di pagi hari tanggal 25 Oktober 1955 pada  usia 12 tahun .
Patung Sasaki di Hiroshima

0 Comment ♪☁ on "Sadako Sasaki"

Posting Komentar